Angkringan, banyak orang memandang sebelah mata dengan jenis usaha ini. Mungkin karena pembawaannya yang terkesan hanya untuk golongan ekonomi menengah ke bawah. Kadang juga ada yang mempertanyakan apa untungnya membuka usaha angkringan. Justru saya melihat usaha ini jauh lebih prospektif dibanding usaha sejenis (makanan). Usaha angkringan layaknya usaha frenchise tak berbayar, namun tetap menguntungkan. Kenapa saya sebut frenchise? karena hampir di semua wilayah gerobak, dekorasi dan hidangan yang disajikan hampir sama πŸ˜€ .

Sebagai gambaran, di Yogyakarta, sebuah gerobak angkringan yang baru bisa didapatkan dengan harga 1,5 juta. Sedang gerobak baru lengkap dengan perkakasnya bisa didapat dengan harga 2 juta rupiah. Lantas menu apa saja yang disajikan di angkringan? Menu yang disajikan sebenarnya bisa menjadi sangat variatif tergantung dari daerah tempat angkringan berada. Menu standart dari angkringan antara lain adalah :

  1. Nasi kucing ( nasi oseng2 tempe atau nasi sambel teri ) .
  2. Aneka Gorengan ( tahu, tempe, pisang, ubi dsb).
  3. Sate ( sate usus, sate ati, sate daging ).
  4. Aneka Minuman ( teh, kopi, susu, jeruk ).
  5. Snack ( kerupuk, keripik, kacang, dsb ).

Terus di mana kita bisa mengambil keuntungan? Hampir dari kebanyakan usaha makanan, keuntungan di ambil dari “minuman”. Tinggal sekarang bagaimana kita bisa menarik perhatian pembeli saja. Dari banyak angkringan di Yogyakarta yang masuk dalam kategori sangat ramai, semua memiliki keunikan sendiri. Misalnya angkringan Lik Man di sebelah stasiun Tugu yang terkenal dengan Kopi Joss-nya, atau angkringan gejayan dengan porsi sambel terinya, atau angkringan deket rumah saya yang cuma buka beberapa jam saja karena satenya sangat enak sehingga dalam waktu 3 jam sudah habis diserbu pembeli.

Bagaimana dengan Sampeyan, berminat untuk terjun di bisnis ini?